Lebih Menyenangkan Mesin Overbore daripada Overstroke

 

Akhir-akhir ini motor keluaran terbaru dirilis dengan konfigurasi mesin tipe overstroke. Wajar, pabrikan motor sedang menekan konsumsi bensin lebih irit yang menjadi kelebihan konfigurasi overstroke. Konsumsi bensin adalah salah satu tolak ukur biker dalam memilih suatu motor pilihannya. Beda 1 tetes sendok saja sudah membuat pembeli potensial berpaling ke produk kompetitor.

Memang irit bensin, namun ada sesuatu yang kurang dalam feel berkendara. Bawa motor dengan mesin overstroke agak sedikit kasar, meskipun diredam dengan engine balancer tetap saja kasar. Nafas mesin cepat sekali teriak. Sebentar-sebentar sudah harus ganti gigi karena nafas mesinnya pendek. Berkendara untuk jarak jauh sangat membosankan. Tidak bisa gantung rpm karena rentang rpm overstroke pendek, tidak lebar. Suara mesin lebih kencang daripada motornya. Feeling kencang sulit didapat.

Memang dengan segudang kelebihan pada mesin konfigurasi overstroke tapi jika bikernya tidak menikmati ya tetap saja kurang. Berbeda dengan mesin konfigurasi overbore. Meskipun sedikit boros tapi feelingnya lebih menyenangkan. Getaran mesin sangatlah minim, tidak cepat membuat tangan pegal. Bisa bermain di rpm rendah, menengah dan juga atas. Nafas mesin sangat panjang sehingga tidak perlu tergesa-gesa pindah gigi. Berkendara jarak jauh sangat menyenangkan. Bisa gantung rpm sesukanya, mau rendah bisa, tengah oke, atas bebas. Feeling kencang sudah dapat dirasakan saat kecepatan rendah.

 

Man behind the gun. Pepatah ini cocok dalam hal berkendara. Sekalipun motornya bagus tetapi jika feel berkendara tidak ada maka akan cepat membosankan. Berbeda jika feel berkendaranya menyenangkan. Turing jarak jauh sekalipun tidak akan terasa lelah karena dalam perjalanan, bebas untuk memakai style riding manapun, ingin lambat atau cepat, rpm bawah atau atas dan lain-lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.